Sunday, February 5, 2012

Aku nikahkan suamiku dengan 72 bidadari


Ini adalah sebuah surat yang ditulis oleh saudari kita yang telah merelakan suaminya pergi ke jalan Jihad, berikut curahan hati seorang isteri.

selama waktu penantian, sampai akhirnya mendapatkan khabar kesyahidan suaminya.

Semoga Allah merahmati mereka berdua dan mengumpulkan keduanya kelak di Jannatul Firdaus

**********************

SubhanAllah, apakah ada orang yang ingin untuk berbuat seperti itu?

seorang saudari memberitahukan kita…..

seorang saudari memberitahukan kita…..

dia pergi dan meninggalkan aku, dia pergi ketika aku menghapus air mata.

Ya muslimin ini adalah benar yang mana terjadi pada ku dan aku akan ceritakannya kepadamuaku menikah dengan seorang pemuda, di mana tidak seorangpun didunia ini yang sepertinyasetelah dua bulan pernikahan dia mengatakan padaku bahwa dia mencintai wanita lain dan cintanya pada wanita itu melebihi cintanya padaku.

Aku memikirkan itu dan merenungkannya beberapa saat dan kemudian aku bertanya padanya

“apakah cintamu padanya melebihi cintamu padaku?”

dia menjawab “ya, aku mencintainya melebihi cintaku padamu”

aku pun berkata “Oh suamiku pergilah dan nikahi wanita itu, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku dan kesenanganmu adalah kesenanganku”

diapun menjawab, bahwa ia tidak memiliki wang yang cukup untuk menikahi wanita itu.

Aku pun berkata padanya ” ambillah perhiasan yang aku miliki, juallah itu dan kemudian nikahi perempuan yang kau cintai” diapun mengatakan “itu mungkin akan kupenuhi suatu hari nanti” tetapi dedikasiku membuatnya menerima apa yang aku berikan.


Ia mengambilnya dan menjualnya kemudian di berangkat untuk mencari cintanya.

Dia meninggalkan aku, walaupun itu tidak berlangsung lama setelah kami menikah.

satu bulan berlalu, dua bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun……….namun suamiku tercinta tidak mengunjungiku. 

Dia mengatakan melalui telefon bahwa dia terikat dengan pekerjaan dan dia tidak dapat mengunjungiku.

Aku menyeka air mataku, siang dan malam dengan merasakan kepahitan dari perpisahan

Apakah kau berfikir bahwa aku akan membencinya?

Tidak, aku tidak pernah membencinya. Dia adalah cintaku…aku berdiri disampingnya dan mempercayainya karena dia adalah orang yang benar (beriman)  dan menepati janji.

Aku rindukan untuk berbicara dengannya. Pendengaranku  sangat senang ketika aku mendengar kata-katanya yang baik, suaranya yang manis (merdu) menenangkan pendengaranku dan tubuhku. 

Oh betapa dinginnya hati ini dan tidak berperasaannya dia. Oh betapa dinginnya hati ini dan tidak bijaksananya dia.

Bagaimana beraninya kau itu tanpa berbicara denganku?

Aku tidak dapat berani selama itu, tetapi bagaimanapun lelaki, selalu lebih kuat, mereka lebih berani dan lebih berguna (patut).

Kemudia dia menelefonku. Aku merasa bahawa seluruh dunia berada dalam genggamanku.

aku menyembuyikan suaraku dan suara sengauku untuk menunjukkan padanya bahwa aku tidak sedih. Aku berbicara dan air mata membasahi pipiku.

suaraku menyebabkan berkas kepedihan. Aku menyembunyikan rasa dukaku dalam diriku. 

Aku menutup rintihan dan rasa sakitku di dalam empat dinding hatiku.

Aku harus menunjukkan bahwa aku kuat, sehingga aku tidak membuat suamiku sedih.

Lelaki seperti apa dia, yang meninggalkan perempuan yang baru dinikahinya untuk mencari wanita lain?

Perempuan seperti apa dia, yang menjual perhiasannya untuk pernikahan suaminya aku kagum. Aku heran pada kalian berdua….

Dalam hari-hari kegelapan dan kesedihan, tidak ada sebuah hari yang membahagiakan…..

*************Telefon berbunyi, Heyya cepat-cepat mengangkat telefon***********

sebuah suara yang berat “aku ingin berbicara kepada saudari Heyya”

“Ya, aku adalah Heyya”

dia mengatakan “aku seorang ikhwan dari Chechnya, bersabarlah dan berharaplah pada pahala Allah

KARENA SUAMIMU MENINGGAL DALAM KEADAAN SHAHIID SETELAH PERANG YANG SENGIT MELAWAN RUSIA DI CHECHNYA HARI INI

Bersabarlah dan berharaplah akan pahala dari Allah”

aku memegang diriku sendiri dan mengatakan “Alhamdulillah”

aku menutup telefon dan masuk pada sebuah kehisterisan , penderitaan, rasa sakit, 

kebahagiaan. Dan semua emosi datang pada saat yang sama.

tetapi ibuku bersedih “Heyya, Heyya, ada apa, siapa yang menelefon?”

Aku tidak dapat mengatakan padanya. Aku menangis dan tertawa

Dia merangkulku dengan berkata “Heyya, katakan padaku apa yang terjadi, tolong”

Dengan cara yang panjang aku katakan pada ibuku “Oh ibuku, siapa yang ingin mengucapkan selamat padaku maka aku terima.

Dan siapa yang ingin meratapi ku maka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruanganku”

Allahhu AKBAR. Yang datang hanyalah sedikit yang mana dapat dihitung dengan jari-jari. 

SubhanAllah.

Oh suamiku akhirnya kau menemukan kekasihmu

Oh suamiku kau sekarang pengantin dan kau akan menikah dengan 72 bidadari Hoor ul ayn

Mereka semua lebih cantik dibandingkan dengan Heyya dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan Heyya.

Oh suamiku aku berharap aku dapat berbahagi dengan si cantik dan menyenangkan Hoor ul ayn

apakah kau akan melupakan Heyya? 

Jangan pernah, aku tidak berfikir bahwa kau dapat melupakan Heyya

Selama tiga tahun aku merasakan kepahitan dari perpisahan kita dan tidak pernah mempercantik mataku

Tetapi aku berharap untuk diriku sendiri, aku berharap untuk diriku sendiri bahwa aku akan menemuimu di syurga Firdaus

Cintaku kau adalah pahlawan dan shahiid InshaAllah!!!

Kau telah meninggalkan rumahmu yang cantik untuk tinggal di dalam hutan dan gua-gua di Chechnya

Dibawah dentuman Bom-bom dan granat-granat. Kau harus meninggalkan seorang perempuan 

muda untuk tidur dalam salju dan bukit-bukit.

Aku teringat apa yang kau katakana padaku

“Heyya, aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, situasi ini membuat saudari-saudari kita di Chechnya telah direndahkan,

Karena situasi ini-lah hatiku berduka cita dan air mata mengalir dari mataku”

Oh suamiku, kau adalah seoarang lelaki dengan karakter yang baik, nasib yang menimpa umat ini mengganggumu dan kau menyelesaikan kesusahan umat muslimin

Aku mengucapkan selamat kepadamu atas surga bi idhnillah

Aku mengucapkan selamat kepadamu atas persahabatan mu dengan Hamza, Ja’far, Abu bakr, Mus’ab

aku mengucapkan selamat kepadamu atas kehadiranmu bersama nabi kita tercinta nabi Muhammad saw….

Aku berharap untuk mu jalan yang tidak berliku

Aamiin


Dipetik: (saif al battar/arrahmah.com)

Sebarkan!
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India